Rabu, 01 Agustus 2012

Exam Viewer - DHomesb Chapter 1-9 - CCNA Discovery: Networking for Home and Small Businesses (Version 4.0)


Below you will find the assessment items as presented on the exam as well as the scoring rules associated with the item.

1.   Applications can be grouped into general use software or industry specific software. What are two examples of industry specific software? (Choose two.)
an educational tool
presentation
spreadsheet
word processing
medical practice management software
database management
2.   What characteristic of word processing software would make it a local application?
The application is shared between users.
The software is stored on the local hard drive.
The software is accessible through a web page.
The software has the ability to manipulate text and graphics
3.   Which three terms describe different types of computers? (Choose three.)
operating system
network
laptop
desktop

Windows
mainframe
4.   What are two benefits of connecting a laptop computer to a docking station? (Choose two.)
Mobility is increased.
Less power is required.
An external monitor can be used.
More wireless security options are available.
Alternate connectivity options may be available.
5.   Why do servers often contain duplicate or redundant parts?
Servers require more power and thus require more components.
Servers should be accessible at all times.
Servers can be designed as standalone towers or rack mounted.
Servers are required by networking standards to have duplicate parts.
6.   What measurement is commonly associated with computer processing speed?
bits
pixels
hertz
bytes
7.   What are two advantages of purchasing a preassembled computer? (Choose two.)
usually a lower cost
exact components may be specified
extended waiting period for assembly
adequate for performing most general applications
suited for customers with special needs
8.   A user needs to run multiple applications simultaneously on a computer. Which computer feature is important in the determination of how many simultaneous applications can be run?
amount of RAM
clock speed of CPU
driver for video card
amount of cache memory
size of hard disk
RPM speed of the hard disk
9.   Which PC component is used to enable a computer system to exchange information with other systems on an Ethernet network?
NIC
serial port
parallel port
IR port
USB port
10.   A computer user is interested in computer storage. Which storage device typically has the highest storage capacity?
Blu-ray disc
DVD disc
hard disk
static memory
11.   Which low-cost component is designed to remove only overvoltages from a power line?
UPS
power supply
surge suppresor
extension cord that has an on/off switch
12.   What two functions does a UPS provide that a surge protector does not? (Choose two.)
It protects the computer from voltage surges.
It provides backup power from an internal battery.
It protects the computer from sudden voltage spikes.
It gives the user time to phone the electrical company.
It gives the user time to safely shut down the computer if the power fails.
It provides backup power through a generator provided by the wall outlet.
13.   Which computer component is considered the nerve center of the computer system and is responsible for processing all of the data within the machine?
RAM
CPU
video card
sound card
operating system
14.   What can be used to prevent electrostatic discharge (ESD)?
dry and non humid conditions
carpeted floor
grounding strap
uncluttered work space
15.   Because of the potentially dangerous voltage levels, which two devices should you not open unless you have been specifically trained to work on them? (Choose two.)
mouse
printer
monitor
keyboard
hard drive
power supply
16.   In newer operating systems, how are system resources assigned by default when components are installed?
manually assigned by the operating system
manually assigned by the administrator
statically assigned by the component to a preset resource
dynamically assigned between the component and the operating system
17.   A user reports that a peripheral device that was installed correctly last week has not been functioning since the PC was booted today. All other PC functions are working properly. What are three things a service technician should do to solve the problem? (Choose three.)
Use the testing functionality on the peripheral itself, if available.
Verify that all cables are connected properly.

Disconnect all cables connected to the computer except those connected to the peripheral.
Ensure that the peripheral is powered on.
Disconnect the peripheral and verify that the computer is operating normally.
Reload the computer operating system.
18.   Which two steps should be performed when installing a peripheral device? (Choose two.)
Download and install the most current driver.
Connect the peripheral using any cable and any available port on the computer.
Connect the peripheral using an appropriate cable or wireless connection.
Test the peripheral on another machine before installing it on the one where it will be used.
Check the computer documentation to see if the peripheral vendor is compatible with the PC vendor.
19.   How is a server different from a workstation computer?
The server works as a standalone computer.
The server provides services to clients.
The workstation has fewer applications installed.
The workstation has more users who attach to it.
20.   Administrators at a multicampus college need access to their schedules wherever the administrators go. Which computing device would be the most appropriate?
PDA
laptop
desktop
mainframe
gaming device
21.   How many unique values are possible using a single binary digit?
1
2
4
8
9
16


Senin, 09 Juli 2012

Audit Keamanan dan Eksplorasi Jaringan dengan Nmap


Pernahkah anda menonton film Trilogi Matrix, jika pernah pasti anda pernah melihat sebuah software yang digunakan untuk menscanning suatu jaringan dan membobol sistem tangga darurat. Nah, software tersebut benar-benar ada di dunia nyata, software tersebut adalah nmap.
Audit Keamanan dan Eksplorasi Jaringan dengan Nmap Image
Nmap / Network Map adalah sebuah aplikasi yang dapat Anda pakai untuk memonitor jaringan Anda dari berbagai virus dan serangan yang mencurigakan. Termasuk untuk mengecek kesalahan konfigurasi jika memang ada. Nmap memang di desain untuk menjadi sebuah utilitas gratis untuk penjelajahan jaringan atau audit keamanan. Banyak administrator sistem dan jaringan juga merasakan bahwa program ini sangat berguna untuk beberapa pekerjaan seperti network inventory, mengatur setting jaringan, penjadwalan upgrade, dan monitoring penyimpanan data.
Nmap menggunakan paket IP raw dengan cara yang baru untuk menentukan apa saja yang tersedia di dalam jaringan, layanan apa saja (nama aplikasi dan versi) yang disimpan atau di-hosting yang ditawarkan, system operasi apa (dan versi berapa) yang berjalan, paket filter / firewall apa yang sedang digunakan, dan puluhan karakteristik lainnya. Program ini memang dirancang untuk secara cepat melakukan scanning jaringan yang besar, tetapi tetap bekerja dengan baik pada setiap komputer tunggal.
Beberapa fitur nmap adalah
  • Flexible mendukung banyak sekali teknik canggih untuk memetakan jaringan dengan menggunakan IP Filters, firewall, router, dan hambatan lainnya. Ini juga memiliki beberapa mekanisme port scanning (baik TCP dan UDP), deteksi OS, deteksi versi, ping sweeps, dan lain sebagainya.
  • Powerful Nmap telah digunakan untuk scanning jaringan yang besar dari ratusan ribu mesin.
  • Portable kebanyakan system operasi telah di dukung oleh Nmap. Beberapa di antaranya termasuk Linux, Microsoft Windows, FreeBSD, OpenBSD, Solaris, IRIX, Mac OS X, HP-UX, NetBSD, Sun OS, Amiga, dan lain lain.
  • Free Software ini tersedia secara gratis.
  • Desain, saat ini terdapat nmap versi GUI, yaitu zenmap, dan tutorial dibawah akan mengajarkan anda bagaimana menggunakan nmap versi GUI tersebut.
Dalam tutorial dibawah, anda akan disuguhkan bagaimana cara menscanning atau mengaudit sebuah jaringan. Oke langsung saja,
  • Disini kita anggap IP yang kita miliki adalah 10.151.43.135 dan akan menscan atau mengaudit sebuah IP server yaitu 10.151.31.2 (masih dalam satu big subnet dengan IP kita)
  • Download terlebih dahulu Zenmap (nmap versi GUI) di http://nmap.org/dist/nmap-5.51-setup.exe
  • Kemudian jalankan installernya seperti biasa. Setelah terinstall, langsung buka programnya.
  • Untuk zenmap ini kita sangat dimudahkan untuk memerintahkan nmap, kita tidak perlu capek-capek mengetik dalam command prompt, cukup dengan memilih list tipe scanning apa yang ingin kita jalankan, maka zenmap bisa langsung menggenerate command nmap-nya
  • Oke langsung saja, kita akan lakukan “intense scan” dengan zenmap, kita ganti profilenya ke mode “intense scan”, kemudian isikan targetnya dengan 10.151.31.2. maka secara langsung textfield command akan terisi “nmap –T4 –A –v 10.151.31.2”
Audit Keamanan dan Eksplorasi Jaringan dengan Nmap Image
  • Oke, proses scanning sedang berlangsung, setelah menunggu, kita bisa melihat hasil output dari proses scanning tadi. Antara lain adalah nmap output, ports/hosts, topology atau host details. Dan lagi-lagi kita tidak perlu susah-susah mengetikkan command-command itu, dengan zenmap kita hanya mengeklik tab-tab perintah yang sudah disediakan.
Audit Keamanan dan Eksplorasi Jaringan dengan Nmap Image
Berikut ini daftar ports dan protocol yang telah di pindai
Audit Keamanan dan Eksplorasi Jaringan dengan Nmap Image
Gambar topology IP target dengan IP kita
Audit Keamanan dan Eksplorasi Jaringan dengan Nmap Image
Gambar informasi detail IP target kita
Audit Keamanan dan Eksplorasi Jaringan dengan Nmap Image
Daftar jenis profile atau jenis scan yang disediakan oleh zenmap
Dengan adanya software scanning dan audit jaringan seperti nmap ini, sangat bermanfaat bagi para administrator jaringan. Karena dengan bantuan freeware ini kerja mereka sangat-sangat terbantu. Terutama bagi adminsitrator yang mengawasi jaringan vital dan sering diserang para peretas.

Cara Mudah Membuat Jaringan Wi-Fi dengan Windows 7


Cara Mudah Membuat Jaringan Wi Fi dengan Windows 7 ImageAnda hobi kumpul bareng teman-teman Anda di kafe untuk akses Wi-Fi gratis? Kalau di rumah Anda punya jaringan internet kabel atau kalaupun Anda punya modem CDMA / GSM, kenapa tidak miliki Wi-Fi pribadi saja di rumah? Bisa sharing internet dengan keluarga atau teman tanpa perlu memiliki perangkat tambahan. Cukup bermodalkan sistem operasi Windows 7 di komputer ataupun laptop Anda yang sudah dilengkapi dengan Wireless Adapter. Nah, ingin tau caranya? Yuk intip tips berikut ini.
Kalau dulu kita harus punya Wireless router untuk bisa memasang jaringan Wi-Fi, kini Windows 7 saja sudah cukup mumpuni untuk melakukannya. Dengan fitur Microsoft Virtual Wi-Fi Miniport Adapter yang dibundel bersama sistem operasi Windows 7, Anda akan dengan mudahnya membuat jaringan virtual Wi-Fi. Nah, untuk memudahkan settingan membuat Wi-Fi pribadi ini, kita akan menggunakan aplikasi Connectifity.
Connectifity sendiri merupakan aplikasi sederhana yang menggantikan fungsi Wireless router. Dengan aplikasi ini, Anda bisa sharing koneksi internet Anda baik menggunakan jaringan LAN, modem GSM / CDMA atau bahkan jaringan Wi-Fi lainnya. Cukup aktifkan aplikasi Connectifity ini, selanjutnya teman atau kerabat Anda akan dapat konek langsung ke jaringan Wi-Fi Anda seperti terhubung dengan jaringan Wi-Fi pada umumnya. Agar lebih aman, Anda bisa memasang password yang sudah dienkripsi dengan WPA2. Pada saat tulisan ini diterbitkan, aplikasi Connectifity yang akan digunakan berikut adalah Connnectifity versi 2.2.0
Silahkan download terlebih dahulu aplikasi Connectify di sini http://www.connectify.me
Selanjutnya kita akan coba menginstal aplikasi Connectifity ini di komputer ataupun laptop Anda yang sudah menggunakan sistem operasi Windows 7. Klik langsung pada aplikasi Connectifity yang sudah kita download tadi, lalu akan muncul Window installer seperti ini. Anda harus mengklik tombol ‘I Agree’ untuk melanjutkan instalasi.
Cara Mudah Membuat Jaringan Wi Fi dengan Windows 7 Image

Rabu, 04 Juli 2012

CARA MEMBUAT VIRUS NAKAL DENGAN NOTEPAD


Virus Komputer
Cara membuat virus nakal dengan aplikasi notepad,
dengan aplikasi sederhana ini kita bisa membuat hal2
yang menyenangkan untuk sekedar“menjahili” (lebih baik menjahili dari pada merusak
pc/laptop) sobat kita bahkan dengan aplikasi
sederhana ini, kita bisa membuat sebuah program yang merugikan seperti sebuah virus.
Tapi saya tak ingin anda berbuat begitu, disini saya hanya akan memberikan beberapa script “jahil” sederhana untuk sekedar bersenang-senang dengan aplikasi ini.
Berikut ini beberapa script sederhana yang mungkin
bisa anda coba2 saat bermain notepad, notepad sudah ada di pc masing2, letaknya di start->all programs->aksesoris->notepad:

Cara Konfigurasi Access Point D-Link DAP-1150

Access Point D-link DAP-1150 Access Point yang biasa disingkat dengan AP adalah suatu tempat yang menjadi pusat dari beberapa jaringan komputer tanpa kabel (wireless). Dengan adanya AP ini, akan memudahkan pengguna untuk menghubungkan beberapa komputer dalam sebuah network jaringan nirkabel. Salah satu merk access point yang populer adalah D-Link.
Dalam melakukan konfigurasi terhadap AP ini tergolong sangat mudah. Wireless G Access Point ini dirancang untuk bekerja dengan komputer yang menggunakan sistem operasi Windows, Macintosh dan Linux. Untuk melakukan konfgurasi Access Point ini, kita membutuhkan sebuah laptop / komputer dengan kartu jaringan dan didalamnya ada sebuah web browser seperti mozilla, opera, dll.


Langkah-langkah melakukan Konfigurasi :
Sebelum melakukan konfigurasi, ada baiknya kita mengenal bagian-bagian dari Access Point D-Link DAP-1150 ini :
ap-dlink-dap
Keterangan :
1. Antena yang harus dipasangkan sebelum menghidupkan AP ini.
2. Tombol Reset, digunakan untuk melakukan restorasi AP ke pengaturan default dari pabrik. Biasanya dilakukan jika administrator mengalami lupa password.
3. Switch Selector, digunakan untuk memilih mode kegunaan AP ini. Bisa digunakan sebagai Access Point, Repeater ataupun Client.
4. Port RJ-45, digunakan untuk melakukan konfigurasi awal dan menghubungkan AP ke perangkat jaringan yang lain.
5. Port Power, tempat konektor memasangkan power adaptor.

Tahap I : Konfigurasi LAN

1. Pasangkan Antena, Kabel Power adaptor dan kabel LAN ke port RJ-45 pada AP.
2. Pilih mode penggunaan sebagai AP (Access Point)
3. Pasangkan Kabel LAN ke komputer ataupun ke Laptop. Tunggulah beberapa saat.
4. Aturlah IP pada NIC di komputer anda menjadi network 192.168.0.0, sebagai contoh saya menggunakan IP 192.168.0.100.
dlink-install-01


CARA MENGINSTALL DAN MENGKONFIGURASI ROUTER


LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET

Untuk LAN, kita menggunakan ip address class C, dengan network 192.168.10.0/24.
Untuk Mikrotik RouterOS, kita perlu dua ethernet card. Satu (ether1 – 192.168.1.2/24) untuk sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 – 192.168.10.1/24) untuk sambungan ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP kita set 192.168.1.1/24.

Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan mengetikkan “/”

1. Set IP untuk masing² ethernet card

ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1 (public)

ip address add address=192.168.10.1/24 interface=ether2 (local)

Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut:

ip address print

Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar

ping 192.168.1.1
ping 192.168.10.10

2. Menambahkan Routing
ip route add gateway=192.168.1.1

3. Setting DNS

ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes
ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes

Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yg aq pake ya punya Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda.

Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya:

ping yahoo.com

Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar

4. Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading

Agar semua komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik.

ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1

Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN

ping yahoo.com

Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar

5. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Karena alasan supaya praktis, temenku pengin pake DHCP Server. Biar klo tiap ada klien yang konek, dia ga perlu setting IP secara manual. Tinggal obtain aja dari DHCP Server, beres dah. Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP Servernya. Jadi ya ga ada masalah.. 8)
* Membuat IP Address Pool

ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.254

* Menambahkan DHCP Network
ip dhcp-server network add address=192.168.10.0/24 gateway=192.168.10.1 dns-server=202.134.1.10,202.134.0.155

* Menambahkan Server DHCP

ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether2 address-pool=dhcp-pool
Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah bener

6. Management Bandwidth

Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth control, idea: (saya menggunakan simple que supaya lebih mudah ;

queue simple add name=”Billing” target-address=192.168.10.2/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=Local queue=default priority=8 limit-at=16000/32000 max-limit=16000/64000

queue simple add name=”Kasir” target-addresses=192.168.10.3/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=Local parent=Shaping priority=8 queue=default/default limit-at=0/8000 max-limit=0/256000 total-queue=default

Lanjutkan perintah tersebut untuk semua client yang ingin di limit bnadwithnya.

7. Graphing

Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita.

tool graphing set store-every=5min

Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2.

tool graphing interface add interface=all store-on-disk=yes

Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo aq di sini:

http://192.168.10.1/graphs/

Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router Anda. Coba klik salah satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat pada interface tersebut.

Sabtu, 30 Juni 2012

Ngrubah Logo Mbah Google



Dari kebiasaan aku on line sehari -hari,mungkin aku nemuin rasa bosen yang menggunung!!!!nah kali ini aku akan coba bagi bagi tips gimana sih caranya logo dari mbah google yang nongol di atas mesin pencari bisa di rubah sesuai dengan keinginan.....( misalnya diganti dengan nama ayah,ibu,maupun nama sang pacar gitu,hehehe ).caranya sebagai ber....ber...berikut :

1. Buka ne situs http://www.funnylogo.info/create.asp ( klo buka situs jangan pake nafsu ye....)
2. Kalo dah kebuka, pada step 1 isi dengan nama kamu
3. Setelah kamu tentuin nama yang akan kamu pajang,langkah selanjutnya kamu bisa deh ngrubah font, style dan warna,seenak hati....!!!
4. Setelah kamu dah sreg....dengan font,style,dan warnanya,baru de kamu klik yang namanya "Create My Search Engine".Baru de muncul situs google dengan logo yang udah kamu edit tadi.

Asal kamu tau aja ne...logo yang udah kamu buat tadi belom dalam keadaan default jadi sekarang kita harus ngepatenin logo tadi menjadi tampilan default tiap kali kita buka situs di mbah google,caranya.....

1. Pilih menu options pada menu tools yang udah nongol di menu bar
2. Pilih tab main lalu tentukan startupnya,pilih show my home page pada field when firefox starts lalu isi field home pagenya dengan alamat tersebut ( for example : http://funnylogo.info /engines/Google/Black/TiTa%20Life.aspx).
3. untuk yang terakhir kalinya ne, kamu browser de di mbah google, di jamin kalo tangan dan otak kamu ga salah nglakuin langkah2 yang tadi...muncul de tu logo yang udah kamu buat tepat berada diatasnya mesin pencari.
file:///D:/My%20Documents/xx/Buku%20II%20Edisi%20VII%20PKM.pdf

Tips Optimasi Windows 7 - Tips Terbaru








Tips optimasi Windows 7 terbaru ini akan memerlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang Windows 7, karena cara-cara yang ditunjukkan akan berkaitan dengan file-file yang penting di Windows. Jadi pastikan Anda mengikuti langkah demi langkah dengan cermat. Jika Anda tidak yakin, sebaiknya meminta bantuan orang yang lebih ahli. Karena kesalahan dalam menjalankan petunjuk, dapat berakibat fatal, bahkan ada kemungkinan Windows Anda rusak, tidak dapat dipanggil. Jadi berhati-hatilah. Jangan lupa lakukan backup bila diperlukan.

Berikut ini langkah-langkah Tips Optimasi Windows 7 Terbaru ini:

1. Matikan Service yang tidak diperlukan
Banyak Service di Windows 7 yang tidak setiap hari kita perlukan. Services semacam ini sebaiknya di nonaktifkan. Me-nonaktifkan service yang tidak diperlukan dapat meningkatkan kecepatan booting system. Ada dua macam pilihan untuk menonaktifkan service, yang pertama adalah menonaktifkan total (disable), yang kedua adalah men-set-nya menjadi manual. Cara yang kedua ini lebih aman, karena Anda dapat mengaktifkannya sewaktu-waktu Anda perlu.
Services dibawah ini dapat di non-aktifkan (set menjadi manual):
- Application Experience
- Computer Browser (Jika Anda tidak bekerja dalam jaringan)
- Desktop Window Manager Session Manager (Jika Anda tidak menginginkan Efek Aero)
- Diagnostic Policy Service
- Distributed Link Tracking Client
- IP Helper
- Offline Files
- Portable Device Enumerator Service
- Print Spooler (Jika Anda tidak punya printer)
- Protected Storage
- Remote Registry (Non-aktifkan untuk meningkatkan keamanan)
- Secondary Logon
- Security Center
- Server (Jika Anda tidak menjalankan jaringan komputer)
- Tablet PC Input Service
- TCP/IP NetBIOS Helper
- Themes ( Jika Anda menggunakan Classic Theme)
- Windows Error Reporting Service
- Windows Media Center Service Launcher
- Windows Search (Jika Anda jarang menggunakan fasilitan Search)
- Windows Time (Jika Anda tidak ingin penunjuk waktu di komputer di update secara otomatis melalui internet)
Ikuti petunjuk dibawah ini untuk menon-aktifkan Service (set Service ke manual):
- Buka Control Panel -> klik Administrative Tools -> Services. Atau tekan Start, ketikkan service.msc di kolom search, tekan Enter.
- Jika ada pemberitahuan dari UAC, tekan Continue, dan jika diperlukan masukan password administrator
- Klik kanan pada Service yang ingin Anda ubah statusnya, klik Properties.
- Sekarang Anda bisa mengeset Service yang Anda inginkan menjadi Manual.
- Tekan OK, kemudian lakukan Reboot.

2. Sesuaikan jumlah Core Prosesor

Windows 7 hanya menggunakan satu macam Core untuk proses booting. Dengan mengubah jumlah Core yang digunakan, Anda dapat mengurangi waktu booting.

- Tekan Start dan masukan msconfig di kolom Run
- Klik tab Boot dan klik Advanced
- Cek jumlah Core prosesor Anda, dan masukan jumlahnya ( biasanya 2, 4 atau 8 )
- Klik OK dan Apply, kemudian Reboot

3. Mempercepat waktu Kill Processes

Shutdown Windows 7 lebih cepat dibandingkan Vista maupun XP, namun ini dapat ditingkatkan lagi dengan cara melakukan perubahan di Registry untuk mengurangi waktu tunggu yang diperlukan untuk melakukan Kill Processes

- Klik Start, ketik regedit dan tekan Enter
- Masuk ke HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control
- Di jendela kanan, klik kanan di WaitToKillServiceTimeOut dan klik Modify
- Defaultnya adalah 12000 (12 detik), tapi Anda dapat mengubahnya menjadi lebih cepat, masukan angka 2000-20000 (2-20 Detik)
- Klik OK dan Reboot


Download Mozzila Firefox Android . Pada postingan kali ini saya akan menginformasikan kepada anda tentang Download Mozzila Firefox Android . Mozzila baru saja merilis browsernya yang digunakan untuk smartphone android nih . Untuk info lebih lanjut , silahkan simak artikel ini . 
Beberapa waktu lalu mozzila firefox berhasil merilis browser terbarunya , yaitu Moziila firefox for android nih . Setelah sukses untuk kalangan PC sekarang mencoba untuk kalangan Android . Kelebihan dari browser firefox for android ini adalah kecepatan loading yang lebih cepat dibanding browser lainya , terdapat fasilitas bookmark,riwayat,form data untuk android anda,browser ini juga telah didukung HTML 5 . Wow , canggih bukan.

Jika anda ingin mempunyai Mozzila Firefox for android ini , silahkan anda download di aplikasi Google Play Store . Atau jika anda sulit menemukanya , anda dapat mendownload disini

Sekian informasi tentang Download Mozzila Firefox Android yang dapat saya sampaikan . Semoga artikel ini bermanfaat .Terima kasih . - Download Mozzila Firefox Android

Download Mozzila Firefox for Android Terbaru



Download Mozzila Firefox Android . Pada postingan kali ini saya akan menginformasikan kepada anda tentang Download Mozzila Firefox Android . Mozzila baru saja merilis browsernya yang digunakan untuk smartphone android nih . Untuk info lebih lanjut , silahkan simak artikel ini . 
Beberapa waktu lalu mozzila firefox berhasil merilis browser terbarunya , yaitu Moziila firefox for android nih . Setelah sukses untuk kalangan PC sekarang mencoba untuk kalangan Android . Kelebihan dari browser firefox for android ini adalah kecepatan loading yang lebih cepat dibanding browser lainya , terdapat fasilitas bookmark,riwayat,form data untuk android anda,browser ini juga telah didukung HTML 5 . Wow , canggih bukan.

Jika anda ingin mempunyai Mozzila Firefox for android ini , silahkan anda download di aplikasi Google Play Store . Atau jika anda sulit menemukanya , anda dapat mendownload disini

Sekian informasi tentang Download Mozzila Firefox Android yang dapat saya sampaikan . Semoga artikel ini bermanfaat .Terima kasih . - Download Mozzila Firefox Android

membuat menu drop down blogspot

  • Pertama sobat masuk ke dasbor blogspot atau blogger sobat, pilih Template >> Edit HTML >> centang Expand Template Widget, tapi sebelumnya jangan lupa download/backup templatenya dulu, buat jaga-jaga bila terjadi kesalahan dalam pembuatan drop down nya
  •  Selajuntnya sobat cari kode </body> dan letekan kode berikut tepat diatas kode </body>
<script src='https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.6.4/jquery.min.js' type='text/javascript'/>
  • Setelah itu sobat kemudian letekan kode berikut tepat diatas kode tadi
<script type='text/javascript'>
//<![CDATA[

(function($){
    /* hoverIntent by Brian Cherne */
    $.fn.hoverIntent = function(f,g) {
        // default configuration options
        var cfg = {
            sensitivity: 7,
            interval: 100,
            timeout: 0
        };
        // override configuration options with user supplied object
        cfg = $.extend(cfg, g ? { over: f, out: g } : f );

        // instantiate variables
        // cX, cY = current X and Y position of mouse, updated by mousemove event
        // pX, pY = previous X and Y position of mouse, set by mouseover and polling interval
        var cX, cY, pX, pY;

        // A private function for getting mouse position
        var track = function(ev) {
            cX = ev.pageX;
            cY = ev.pageY;
        };

        // A private function for comparing current and previous mouse position
        var compare = function(ev,ob) {
            ob.hoverIntent_t = clearTimeout(ob.hoverIntent_t);
            // compare mouse positions to see if they've crossed the threshold
            if ( ( Math.abs(pX-cX) + Math.abs(pY-cY) ) < cfg.sensitivity ) {
                $(ob).unbind("mousemove",track);
                // set hoverIntent state to true (so mouseOut can be called)
                ob.hoverIntent_s = 1;
                return cfg.over.apply(ob,[ev]);
            } else {
                // set previous coordinates for next time
                pX = cX; pY = cY;
                // use self-calling timeout, guarantees intervals are spaced out properly (avoids JavaScript timer bugs)
                ob.hoverIntent_t = setTimeout( function(){compare(ev, ob);} , cfg.interval );
            }
        };

        // A private function for delaying the mouseOut function
        var delay = function(ev,ob) {
            ob.hoverIntent_t = clearTimeout(ob.hoverIntent_t);
            ob.hoverIntent_s = 0;
            return cfg.out.apply(ob,[ev]);
        };

        // A private function for handling mouse 'hovering'
        var handleHover = function(e) {
            // next three lines copied from jQuery.hover, ignore children onMouseOver/onMouseOut
            var p = (e.type == "mouseover" ? e.fromElement : e.toElement) || e.relatedTarget;
            while ( p && p != this ) { try { p = p.parentNode; } catch(e) { p = this; } }
            if ( p == this ) { return false; }

            // copy objects to be passed into t (required for event object to be passed in IE)
            var ev = jQuery.extend({},e);
            var ob = this;

            // cancel hoverIntent timer if it exists
            if (ob.hoverIntent_t) { ob.hoverIntent_t = clearTimeout(ob.hoverIntent_t); }

            // else e.type == "onmouseover"
            if (e.type == "mouseover") {
                // set "previous" X and Y position based on initial entry point
                pX = ev.pageX; pY = ev.pageY;
                // update "current" X and Y position based on mousemove
                $(ob).bind("mousemove",track);
                // start polling interval (self-calling timeout) to compare mouse coordinates over time
                if (ob.hoverIntent_s != 1) { ob.hoverIntent_t = setTimeout( function(){compare(ev,ob);} , cfg.interval );}

            // else e.type == "onmouseout"
            } else {
                // unbind expensive mousemove event
                $(ob).unbind("mousemove",track);
                // if hoverIntent state is true, then call the mouseOut function after the specified delay
                if (ob.hoverIntent_s == 1) { ob.hoverIntent_t = setTimeout( function(){delay(ev,ob);} , cfg.timeout );}
            }
        };

        // bind the function to the two event listeners
        return this.mouseover(handleHover).mouseout(handleHover);
    };

})(jQuery);

//]]>
</script>
<script type='text/javascript'>
//<![CDATA[

/*
 * Superfish v1.4.8 - jQuery menu widget
 * Copyright (c) 2008 Joel Birch
 *
 * Dual licensed under the MIT and GPL licenses:
 *     http://www.opensource.org/licenses/mit-license.php
 *     http://www.gnu.org/licenses/gpl.html
 *
 * CHANGELOG: http://users.tpg.com.au/j_birch/plugins/superfish/changelog.txt
 */

;(function($){
    $.fn.superfish = function(op){

        var sf = $.fn.superfish,
            c = sf.c,
            $arrow = $(['<span class="',c.arrowClass,'"> »</span>'].join('')),
            over = function(){
                var $$ = $(this), menu = getMenu($$);
                clearTimeout(menu.sfTimer);
                $$.showSuperfishUl().siblings().hideSuperfishUl();
            },
            out = function(){
                var $$ = $(this), menu = getMenu($$), o = sf.op;
                clearTimeout(menu.sfTimer);
                menu.sfTimer=setTimeout(function(){
                    o.retainPath=($.inArray($$[0],o.$path)>-1);
                    $$.hideSuperfishUl();
                    if (o.$path.length && $$.parents(['li.',o.hoverClass].join('')).length<1){over.call(o.$path);}
                },o.delay);  
            },
            getMenu = function($menu){
                var menu = $menu.parents(['ul.',c.menuClass,':first'].join(''))[0];
                sf.op = sf.o[menu.serial];
                return menu;
            },
            addArrow = function($a){ $a.addClass(c.anchorClass).append($arrow.clone()); };

        return this.each(function() {
            var s = this.serial = sf.o.length;
            var o = $.extend({},sf.defaults,op);
            o.$path = $('li.'+o.pathClass,this).slice(0,o.pathLevels).each(function(){
                $(this).addClass([o.hoverClass,c.bcClass].join(' '))
                    .filter('li:has(ul)').removeClass(o.pathClass);
            });
            sf.o[s] = sf.op = o;

            $('li:has(ul)',this)[($.fn.hoverIntent && !o.disableHI) ? 'hoverIntent' : 'hover'](over,out).each(function() {
                if (o.autoArrows) addArrow( $('>a:first-child',this) );
            })
            .not('.'+c.bcClass)
                .hideSuperfishUl();

            var $a = $('a',this);
            $a.each(function(i){
                var $li = $a.eq(i).parents('li');
                $a.eq(i).focus(function(){over.call($li);}).blur(function(){out.call($li);});
            });
            o.onInit.call(this);

        }).each(function() {
            var menuClasses = ;
            if (sf.op.dropShadows  && !($.browser.msie && $.browser.version < 7)) menuClasses.push(c.shadowClass);
            $(this).addClass(menuClasses.join(' '));
        });
    };

    var sf = $.fn.superfish;
    sf.o = [];
    sf.op = {};
    sf.IE7fix = function(){
        var o = sf.op;
        if ($.browser.msie && $.browser.version > 6 && o.dropShadows && o.animation.opacity!=undefined)
            this.toggleClass(sf.c.shadowClass+'-off');
        };
    sf.c = {
        bcClass     : 'sf-breadcrumb',
        menuClass   : 'sf-js-enabled',
        anchorClass : 'sf-with-ul',
        arrowClass  : 'sf-sub-indicator',
        shadowClass : 'sf-shadow'
    };
    sf.defaults = {
        hoverClass    : 'sfHover',
        pathClass    : 'overideThisToUse',
        pathLevels    : 1,
        delay        : 800,
        animation    : {opacity:'show'},
        speed        : 'normal',
        autoArrows    : true,
        dropShadows : true,
        disableHI    : false,        // true disables hoverIntent detection
        onInit        : function(){}, // callback functions
        onBeforeShow: function(){},
        onShow        : function(){},
        onHide        : function(){}
    };
    $.fn.extend({
        hideSuperfishUl : function(){
            var o = sf.op,
                not = (o.retainPath===true) ? o.$path : '';
            o.retainPath = false;
            var $ul = $(['li.',o.hoverClass].join(''),this).add(this).not(not).removeClass(o.hoverClass)
                    .find('>ul').hide().css('visibility','hidden');
            o.onHide.call($ul);
            return this;
        },
        showSuperfishUl : function(){
            var o = sf.op,
                sh = sf.c.shadowClass+'-off',
                $ul = this.addClass(o.hoverClass)
                    .find('>ul:hidden').css('visibility','visible');
            sf.IE7fix.call($ul);
            o.onBeforeShow.call($ul);
            $ul.animate(o.animation,o.speed,function(){ sf.IE7fix.call($ul); o.onShow.call($ul); });
            return this;
        }
    });

})(jQuery);

//]]>
</script>


<script>

    $(document).ready(function(){
        $(&quot;ul.menu-secondary&quot;).superfish({
            pathClass:  &#39;current&#39;
        });
    });

</script>
  • Jika di blog sobat sudah ada kode Jquery versi berapapun disarankan tidak menambahkan kode diatas karna akan terjadi biasanya sering terjadi galat
  • Selanjutnya sobat cari code berikt ]]></b:skin> Untuk mempermudah pencarian sobat bisa gunakan F3 atau ctrl +F 
  • Selanjutnya sobat copy code berikut dan paste diatas code ]]></b:skin>  
.menus,.menus *{margin:0;padding:0;list-style:none;list-style-type:none;}
.menus ul{position:absolute;top:-999em;100%;}
.menus ul li{width:100%}
.menus li:hover{visibility:inherit}
.menus li{float:left;position:relative}
.menus a{display:block;position:relative}
.menus li:hover ul,.menus li.sfHover ul{left:0;top:100%;z-index:99}
.menus li:hover li ul,.menus li.sfHover li ul{top:-999em}
.menus li li:hover ul,.menus li li.sfHover ul{left:100%;top:0}
.menus li li:hover li ul,.menus li li.sfHover li ul{top:-999em}
.menus li li li:hover ul,.menus li li li.sfHover ul{left:100%;top:0}
.sf-shadow ul{padding:0 8px 9px 0;-moz-border-radius-bottomleft:17px;-moz-border-radius-topright:17px;-webkit-border-top-right-radius:17px;-webkit-border-bottom-left-radius:17px}
.menus .sf-shadow ul.sf-shadow-off{background:transparent}
.menu-secondary-wrap{padding:0;margin:0;position:relative;height:40px;z-index:300;background: #BDB76B; width: 100%;}
.menu-secondary{height:40px}
.menu-secondary ul{min-width:160px}
.menu-secondary li a{color:#1B1A1A;padding:13px 15px 12px 15px;text-decoration:none;text-transform:uppercase;font:bold 12px Arial,Helvetica,Sans-serif; border-right: 1px solid #A52A2A;}
.menu-secondary li a:hover,.menu-secondary li a:active,.menu-secondary li a:focus,.menu-secondary li:hover > a,.menu-secondary li.current-cat > a,.menu-secondary li.current_page_item > a,.menu-secondary li.current-menu-item > a{color:#FFF;background: #C3C3C3;outline:0;}
.menu-secondary li li a{color::#A52A2A;background:#FFEBCD;padding:10px 15px;text-transform:none;font-weight:normal; border-right: 0;}
.menu-secondary li li a:hover,.menu-secondary li li a:active,.menu-secondary li li a:focus,.menu-secondary li li:hover > a,.menu-secondary li li.current-cat > a,.menu-secondary li li.current_page_item > a,.menu-secondary li li.current-menu-item > a{color:#A52A2A;background:#FFEBCD;outline:0}
.menu-secondary a.sf-with-ul{padding-right:26px;min-width:1px}
.menu-secondary .sf-sub-indicator{position:absolute;display:block;overflow:hidden;right:0;top:0;padding:10px 13px 0 0}
.menu-secondary li li .sf-sub-indicator{padding:6px 13px 0 0}
Untuk menyesuaikan warna menu dengan blog sobat silahkan sobat ganti kode yang berwarna pink dengan warna yang sesuai dengan blog sobat.
  • Masih di edit HTML sobat cari kode <div id=’content-wrapper’> setelah itu letakan kode dibawah tepat diatas kode <div id=’content-wrapper’> atau pada template standar saya meletekannya di atas kode <div class='content'>
<div class='menu-secondary-wrap'>
<ul class='menus menu-secondary'>
<li><a href='/'>Home</a></li>
<li><a href='#'>Kategori1</a>
<ul class='children'>
<li><a href='#'>Sub Kategori1</a></li>
<li><a href='#'>Sub Kategori1</a></li>
<li><a href='#'>Sub Kategori1</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href='#'>Kategori2</a>
<ul class='children'>
<li><a href='#'>Sub Kategori2</a></li>
<li><a href='#'>Sub Kategori2</a></li>
<li><a href='#'>Sub Kategori2</a>
<ul class='children'>
<li><a href='#'>sub menu kategori2</a>
</li>
</ul>
</li>
</ul>
</li>
<li><a href='#'>Kategori3</a>
<ul class='children'>
<li><a href='#'>Sub Kategori3</a>
<ul class='children'>
<li><a href='#'>Sub menu Kategori3</a></li>
<li><a href='#'>Sub menu Kategori3</a></li>
<li><a href='#'>Sub menu Kategori3</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href='#'>Sub Kategori3</a></li>
<li><a href='#'>Sub Kategori3</a></li>
<li><a href='#'>Sub Kategori3</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href='#'>Kategori4</a></li>
<li><a href='#'>Kategori5</a>
<ul class='children'>
<li><a href='#'>Sub Kategori5</a></li>
<li><a href='#'>Sub Kategori5</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href='#'>Kategori6</a></li>
<li><a href='#'>Kategori7</a></li>
</ul>
</div>
  •  Selanjutnya sobat ganti tanda # dengan link sobat dan jangan lupa untuk tulisan kategori1 sampai kategori7 sesuaikan dengan keinginan sobat.

Trik mengatasi error windows tanpa instal ulang

sampai saat ini saya masih belum tahu apakah trik ini berlaku disemua versi windows karena sampai sekarang untuk client saya hanya memakai windows XP, bukan windows lainnya.
Ya seperti artikel terdahulu saya tentang NTLDR is Missing, kali ini saya akan menoba memberikan trik lainnya untuk mengatasi masalah windows anda tanpa harus instal ulang.

1. NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika Anda mendapati pesan error bahwa "NTOSKRNL not found"

- Boot PC anda dengan CD windows (cd Harus sesuai dengan yang terinstal)
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai (biasanya 1 c:\windows)
- Setelah muncul c:\windows pindahkan ke drive cd anda (misal e: enter dengan asumsi e : adalah Cd rom yang berisi installer windows)
- lalu ketik : cd i386
- kemudian ketik : expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe setelah sukses ketik exit dan restart PC anda

2. HAL.DLL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika Anda mendapatkan error hal.dll error or missing kemungkinan boot.ini salah konfigurasi atau misconfigured

- Boot PC anda dengan CD windows (cd Harus sesuai dengan yang terinstal)
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai (biasanya 1 c:\windows)
- Setelah muncul c:\windows pindahkan ke drive cd anda (misal e: enter dengan asumsi e : adalah Cd rom yang berisi installer windows)
- lalu ketik : cd i386
- kemudian ketik : bootcfg /list untuk mengecek tampilan boot.ini anda
- lalu ketik : bootcfg /rebuild untuk memperbaiki konfigurasi boot.ini setelah selesai ketik exit dan restart PC

3. Direktori \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG rusak atau hilang)
Jika Anda mendapati pesan error pada PC anda sebagai berikut "Windows could not start because the following files is missing or corrupt
\WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM or \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE"


- Boot PC anda dengan CD windows (cd Harus sesuai dengan yang terinstal)
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai (biasanya 1 c:\windows)
- Lalu ketik cd \windows\system32\config
- Selanjutnya tergantung letak kerusakannya misal software
- jika software ketik : ren software software.old
- jika system ketik : ren system system.old
- lalu ketik : copy \windows\repair\software jika software atau
- ketik : copy \windows\repair\system jika system setelah selesai ketik exit dan restart PC anda.
Semoga sedikit Trik ini berguna untuk para pemula.
wis ya, ki wis meh jam 3 subuh ngantuk sesuk sik katene kerjo rek, bye

Minggu, 24 Juni 2012

Menyembunyikan data / dokumen di dalam file gambar


Masih seputar sembunyi-sembunyi seperti  postingan yang lalu, tetapi bukan drive, kali ini yang disembunyikan adalah dokumen /file yang berformat Zip atau Rar ke dalam file gambar (jpg, bmp, png, gif...). Jadi untuk menyembunyikan file doc, xls, ppt, pps,txt..dll, sebelumnya harus diubah atau dimasukan terlebih dahulu ke dalam file zip atau rar.
Setelah menjadi format rar atau zip, baru kita bisa sisipkan ke dalam file gambar untuk disembunyikan. Berikut adalah tahapannya :



1. Siapkan file rar atau zip yang akan disembunyikan
contoh : dataku.rar
2. Siapkan file gambar
contoh : pic.jpg
3. Simpan kedua file tersebut di dalam satu drive atau folder yang sama
misal disini kita simpan di D:\
4. klik start-->RUN-->ketik CMD-->klik OK (untuk membuka command prompt)
ketik D: tekan enter ( untuk masuk ke D, lokasi dimana file tadi berada)
5. Perintah utamanya adalah berikut ini :
ketik copy /b pic.jpg+dataku.rar baru.jpg (perhatikan spasi) -->tekan enter
maka akan muncul file baru (baru.jpg)



File baru.jpg adalah file gambar yang di dalamnya terdapat file dataku.rar dan terlihat seperti file gambar biasa..
6.Untuk membuka file yang disembunyikan
Klik kanan pada file baru tersebut-->Open With-->pilih winrar atau winzip
(file dokumen yang disembunyikan akan terlihat ).

Semoga bermanfaat..

Membuka Proteksi Halaman Web/Blog Yang Tidak Bisa Dicopy


Ketika anda menemukan artikel yang anda cari di blog atau website, dan anda perlu untuk mengcopynya namun tidak bisa karena halamannya diproteksi, misalnya  artikelnya  tidak bisa dihighlight (diseleksi), atau tidak bisa diklik kanan, sehingga anda tidak bisa mengcopynya.

Umumnya proteksi tersebut menggunakan javascript, jadi untuk membuka proteksi tersebut yang kita lakukan adalah mendisable / mematikan javascript pada browsernya.

Berikut ini cara mendisable / menonaktifkan / mematikan javascript untuk browser Google Chrome, Mozilla Firefox
(Setelah Javacript dimatikan,  refresh  kembali halaman web atau blog yang diproteksi tadi).


Disable JavaScript pada Google Chrome


• Klik pada menu setting (logo tool di sebelah kanan halaman)
• Kemudian klik Options

• Pilih menu Under the Hood
• Klik pada Content settings

• Pada JavaSript, pilih Do not allow any site to run JavaScript



Disable Javascript pada Mozilla Firefox

• Masuk ke Menu Options













• Pilih Tab Content
• Lepaskan tanda Centang pada Enable JavaScript


• Klik OK

Perintah-Perintah Dasar Linux


Sekilas Tentang Command Line
Seperti halnya bila kita mengetikkan perintah di DOS, command line atau baris perintah di Linux juga diketikkan di prompt dan diakhiri dengan menekan tombol Enter pada keyboard untuk mengeksekusi perintah tersebut.
Baris perintah merupakan cara yang lebih efisien untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Oleh karena itu pemakai Linux tetap mengandalkan cara ini untuk bekerja. Sebaiknya pemula juga harus mengetahui dan sedikitnya pernah menggunanakan perintah baris ini karena suatu saat pengetahuan akan perintah-perintah ini bisa sangat diperlukan.
Berikut akan dijelaskan beberapa perintah dasar yang mungkin kelak akan sering digunakan terutama oleh para pemula. Perhatian: pengetahuan akan perintah-perintah yang lain akan segera bertambah seiring dengan kemajuan Anda menguasai sistem operasi Linux ini.
Penjelasan masing-masing perintah akan dipersingkat saja dan untuk mengetahui lebih detail lagi fungsi-fungsi suatu perintah, Anda dapat melihat manualnya, misalnya dengan mengetikkan perintah man:
man adalah perintah untuk menampilkan manual dari suatu perintah. Cara untuk menggunakannya adalah dengan mengetikkan man diikuti dengan perintah yang ingin kita ketahui manual pemakaiannya.
Contoh:
$ man ls
Perintah di atas digunakan untuk menampilkan bagaimana cara penggunaan perintah ls secara lengkap.
Perintah-Perintah Dasar Linux
Sebagai panduan Anda, berikut adalah daftar perintah secara alfabet. Sebenarnya, Anda dapat saja menekan tab dua kali untuk melihat semua kemungkinan perintah yang dapat digunakan. Misalnya Anda ingin mengetahui perintah apa saja yang dimulai dengan huruf a, maka Anda cukup mengetikkan a lalu tekan tab dua kali!
Daftar Perintah Menurut Alfabet
& adduser alias bg cat cd chgrp chmod chown cp fg find grep gzip halt hostname kill less login logout ls man mesg mkdir more mount mv passwd pwd rm rmdir shutdown su tail talk tar umount unalias unzip wall who xhost + xset zip
&
Perintah & digunakan untuk menjalan perintah di belakang (background) Contoh:
wget http://id.wikibooks.org &
Perintah & dipakai dibelakang perintah lain untuk menjalankannya di background. Apa itu jalan di background? Jalan dibackground maksudnya adalah kita membiarkan sistem untuk menjalankan perintah sendiri tanpa partisipasi kita, dan membebaskan shell/command prompt agar bisa dipergunakan menjalankan perintah yang lain.
Lihat juga:
Silahkan lihat juga perintah bg dan fg.
adduser
Perintah adduser digunakan untuk menambahkan user.
Biasanya hanya dilakukan oleh root untuk menambahkan user atau account yg baru. Setelah perintah ini bisa dilanjutkan dengan perintah passwd, yaitu perintah untuk membuat password bagi user tersebut. Contoh:
# adduser udin
# passwd udin
Perhatikan bahwa semua perintah yang membutuhkan akses root, di sini saya tulis dengan dengan menggunakan tanda #, untuk memudahkan Anda membedakannya dengan perintah yang tidak perlu akses root.
Jika Anda menjalankan perintah adduser, Anda akan diminta memasukkan password untuk user yang Anda buat. Isikan password untuk user baru tersebut dua kali dengan kata yang sama.
alias
Digunakan untuk memberi nama lain dari sebuah perintah. Misalnya bila Anda ingin perintah ls dapat juga dijalankandengan mengetikkan perintah dir, maka buatlah aliasnya sbb:
$ alias dir=ls
Kalau Anda suka dengan tampilan berwarna-warni, cobalah bereksperimen dengan perintah berikut:
$ alias dir=ls -ar –color:always
Untuk melihat perintah-perintah apa saja yang mempunyai nama lain saat itu, cukup ketikkan alias saja (tanpa argumen). Lihat juga perintah unalias.
bg
Untuk memaksa sebuah proses yang dihentikan sementara(suspend) agar berjalan di background. Misalnya Anda sedang menjalankan sebuah perintah di foreground (tanpa diakhiri perintah &) dan suatu saat Anda membutuhkan shell tersebut maka Anda dapat memberhentikan sementara perintah tersebut dengan Ctrl-Z kemudian ketikan perintah bg untuk menjalakannya di background. Dengan cara ini Anda telah membebaskan shell tapi tetap mempertahankan perintah lama berjalan di background.
Lihat juga perintah fg.
cat
Menampilkan isi dari sebuah file di layar. Contoh:
$ cat /nama/suatu/file
cd
Change Directory atau untuk berpindah direktori dan saya kira Anda tidak akan menemui kesulitan menggunakan perintah ini karena cara penggunaanya mirip dengan perintah cd di DOS.
chgrp
Perintah ini digunakan untuk merubah kepemilikan kelompok file atau direktori. Misalnya untuk memberi ijin pada kelompok atau grup agar dapat mengakses suatu file. Sintaks penulisannya adalah sbb:
# chgrp
chmod
Digunakan untuk menambah dan mengurangi ijin pemakai untuk mengakses file atau direktori. Anda dapat menggunakan sistem numeric coding atau sistem letter coding. Ada tiga jenis permission/perijinan yang dapat dirubah yaitu:
1. r untuk read,
2. w untuk write, dan
3. x untuk execute.
Dengan menggunakan letter coding, Anda dapat merubah permission diatas untuk masing-masing u (user), g (group), o (other) dan a (all) dengan hanya memberi tanda plus (+) untuk menambah ijin dan tanda minus (-) untuk mencabut ijin.
Misalnya untuk memberikan ijin baca dan eksekusi file coba1 kepada owner dan group, perintahnya adalah:
$ chmod ug+rx coba1
Untuk mencabut ijin-ijin tersebut:
$ chmod ug-rx coba1
Dengan menggunakan sitem numeric coding, permission untuk user, group dan other ditentukan dengan menggunakan kombinasi angka-angka, 4, 2 dan 1 dimana 4 (read), 2 (write) dan 1 (execute).
Misalnya untuk memberikan ijin baca(4), tulis(2) dan eksekusi(1) file coba2 kepada owner, perintahnya adalah:
$ chmod 700 coba2
Contoh lain, untuk memberi ijin baca(4) dan tulis(2) file coba3 kepada user, baca(4) saja kepada group dan other, perintahnya adalah:
$ chmod 644 coba3
Perhatian: Jika Anda hosting di server berbasis Linux, perintah ini sangat penting sekali bagi keamanan data Anda. Saya sarankan semua direktori yang tidak perlu Anda tulis di chmod 100 (jika Apache jalan sebagai current user (Anda)) atau di chmod 501 jika Apache jalan sebagai www-data atau nobody (user lain).
chown
Merubah user ID (owner) sebuah file atau direktori
$ chown
cp
Untuk menyalin file atau copy. Misalnya untuk menyalin file1 menjadi file2:
$ cp
fg
Mengembalikan suatu proses yang dihentikan sementar(suspend) agar berjalan kembali di foreground. Lihat juga perintah bg diatas.
find
Untuk menemukan dimana letak sebuah file. Perintah ini akan mencari file sesuai dengan kriteria yang Anda tentukan. Sintaksnya adalah perintah itu sendiri diikuti dengan nama direktori awal pencarian, kemudian nama file (bisa menggunakan wildcard, metacharacters) dan terakhir menentukan bagaimana hasil pencarian itu akan ditampilkan. Misalnya akan dicari semua file yang berakhiran .doc di current direktori serta tampilkan hasilnya di layar:
$ find . -name *.doc -print
Contoh hasil:
. /public/docs/account.doc
. /public/docs/balance.doc
. /public/docs/statistik/prospek.doc
./public/docs/statistik/presconf.doc
grep
Global regular expresion parse atau grep adalah perintah untuk mencari file-file yang mengandung teks dengan kriteria yang telah Anda tentukan.
Format perintah:
$ grep
Misalnya akan dicari file-file yang mengandung teks marginal di current direktori:
$ grep marginal
diferent.doc: Catatan: perkataan marginal luas dipergunakan di dalam ilmu ekonomi prob.rtf: oleh fungsi hasil marginal dan fungsi biaya marginal jika fungsi prob.rtf: jika biaya marginal dan hasil marginal diketahui maka biaya total
gzip
ini adalah software kompresi zip versi GNU, fungsinya untuk mengkompresi sebuah file. Sintaksnya sangat sederhana:
$ gzip
Walaupun demikian Anda bisa memberikan parameter tertentu bila memerlukan kompresi file yang lebih baik, silakan melihat manual page-nya. Lihat juga file tar, unzip dan zip.
halt
Perintah ini hanya bisa dijalankan oleh super useratau Anda harus login sebagai root. Perintah ini untuk memberitahu kernel supaya mematikan sistem atau shutdown.
hostname
Untuk menampilkan host atau domain name sistem dan bisa pula digunakan untuk mengesset nama host sistem.
Contoh pemakaian:
[user@localhost mydirectoryname] $ hostname
localhost.localdomain
kill
Perintah ini akan mengirimkan sinyal ke sebuah proses yang kita tentukan. Tujuannya adalah menghentikan proses. Format penulisan:
$ kill
PID adalah nomor proses yang akan di hentikan. Tidak tahu PID proses mana yang mau dibunuh? Cobalah bereksperimen dengan perintah:
ps aux | grep
less
Fungsinya seperti perintah more.
login
Untuk masuk ke sistem dengan memasukkan login ID atau dapat juga digunakan untuk berpindah dari user satu ke user lainnya.
logout
Untuk keluar dari sistem.
ls
Menampilkan isi dari sebuah direktori seperti perintah dir di DOS. Anda dapat menggunakan beberapa option yang disediakan untuk mengatur tampilannya di layar. Bila Anda menjalankan perintah ini tanpa option maka akan ditampilkan seluruh file nonhidden(file tanpa awalan tanda titik) secara alfabet dan secara melebar mengisi kolom layar. Option -la artinya menampilkan seluruh file/all termasuk file hidden(file dengan awalan tanda titik) dengan format panjang.
man
Untuk menampilkan manual page atau teks yang menjelaskan secara detail bagaimana cara penggunaan sebuah perintah. Perintah ini berguna sekali bila sewaktu-waktu Anda lupa atau tidak mengetahui fungsi dan cara menggunakan sebuah perintah.
$ man
mesg
Perintah ini digunakan oleh user untuk memberikan ijin user lain menampilkan pesan dilayar terminal. Misalnya mesg Anda dalam posisi y maka user lain bisa menampilkan pesan di layar Anda dengan write atau talk.
$ mesg y atau mesg n
Gunakan mesg n bila Anda tidak ingin diganggu dengan tampilan pesan-pesan dari user lain.
mkdir
Membuat direktori baru, sama dengan perintah md di DOS. a
more
Mempaging halaman, seperti halnya less
mount
Perintah ini akan me-mount filesystem ke suatu direktori atau mount-point yang telah ditentukan. Hanya superuser yang bisa menjalankan perintah ini. Untuk melihat filesystem apa saja beserta mount-pointnya saat itu, ketikkan perintah mount. Perintah ini dapat Anda pelajari di bab mengenai filesystem. Lihat juga perintah umount.
$ mount
/dev/hda3 on / type ext2 (rw)
none on /proc type proc (rw)
/dev/hda1 on /dos type vfat (rw)
/dev/hda4 on /usr type ext2 (rw)
none on /dev/pts type devpts (rw,mode=0622)
mv
Untuk memindahkan file dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Bila argumen yang kedua berupa sebuah direktori maka mv akan memindahkan file ke direktori tersebut. Bila kedua argumen berupa file maka nama file pertama akan menimpa file kedua. Akan terjadi kesalahan bila Anda memasukkan lebih dari dua argumen kecuali argumen terakhir berupa sebuah direktori.
passwd
Digunakan untuk mengganti password. Anda akan selalu diminta mengisikan password lama dan selanjutnya akan diminta mengisikan password baru sebanyak dua kali. Password sedikitnya terdiri dari enam karakter dan sedikitnya mengandung sebuah karakter.
pwd
Print working directory, atau untuk menampilkan nama direktori dimana Anda saat itu sedang berada.
rm
Untuk menghapus file dan secara default rm tidak menghapus direktori. Gunakan secara hati-hati perintah ini terutama dengan option -r yang secara rekursif dapat mengapus seluruh file.
Sekali lagi: Hati-hati dengan perintah ini!
rmdir
Untuk menghapus direktori kosong.
shutdown
Perintah ini untuk mematikan sistem, seperti perintah halt. Pada beberapa sistem anda bisa menghentikan komputer dengan perintah shutdown -h now dan merestart sistem dengan perintah shutdown -r now atau dengan kombinasi tombol Ctr-Alt-Del.
su
Untuk login sementara sebagai user lain. Bila user ID tidak disertakan maka komputer menganggap Anda ingin login sementara sebagai super user atau root. Bila Anda bukan root dan user lain itu memiliki password maka Anda harus memasukkan passwordnya dengan benar. Tapi bila Anda adalah root maka Anda dapat login sebagai user lain tanpa perlu mengetahui password user tersebut.
tail
Menampilkan 10 baris terakhir dari suatu file. Default baris yang ditampilkan adalah 10 tapi Anda bisa menentukan sendiri berapa baris yang ingin ditampilkan:
$ tail
talk
Untuk mengadakan percakapan melalui terminal. Input dari terminal Anda akan disalin di terminal user lain, begitu sebaliknya.
tar
Menyimpan dan mengekstrak file dari media seperti tape drive atau hard disk. File arsip tersebut sering disebut sebagai file tar. Sintaknya sebagai berikut:
$ tar
Contoh:
$ tar -czvf namaFile.tar.gz /nama/direktori/*
Perintah di atas digunakan untuk memasukkan semua isi direktori, lalu dikompres dengan format tar lalu di zip dengan gzip, sehingga menghasilkan sebuah file bernama namaFile.tar.gz
$ tar -xzvf namaFile.tar.gz
Perintah di atas untuk mengekstrak file namaFile.tar.gz
umount
Adalah kebalikan dari perintah mount, yaitu untuk meng-unmount filesystem dari mount-pointnya. Setelah perintah ini dijalankan direktori yang menjadi mount-point tidak lagi bisa digunakan.
# umount
unalias
Kebalikan dari perintah alias, perintah ini akan membatalkan sebuah alias. Jadi untuk membatalkan alias dir seperti telah dicontohkan diatas, gunakan perintah:
$ unalias dir
unzip
Digunakan untuk mengekstrak atau menguraikan file yang dikompres dengan zip. Sintaknya sederhana dan akan mengekstrak file yang anda tentukan:
$ unzip
Lihat juga perintah-perintah gzip dan unzip.
wall
Mengirimkan pesan dan menampilkannya di terminal tiap user yang sedang login. Perintah ini berguna bagi superuser atau root untuk memberikan peringatan ke seluruh user, misalnya pemberitahuan bahwa server sesaat lagi akan dimatikan.
# wall Dear, everyone….. segera simpan pekerjaan kalian, server akan saya matikan 10 menit lagi.
who
Untuk menampilkan siapa saja yang sedang login. Perintah ini akan menampilkan informasi mengenai login name, jenis terminal, waktu login dan remote hostname untuk setiap user yang saat itu sedang login. Misalnya:
$ who
root ttyp0 May 22 11:44
flory ttyp2 May 22 11:59
pooh ttyp3 May 22 12:08
xhost +
Perintah ini digunakan untuk memberi akses atau menghapus akses(xhost -) host atau user ke sebuah server X.
xset
Perintah ini untuk mengeset beberapa option di X Window seperti bunyi bel, kecepatan mouse, font, parameter screen saver dan sebagainya. Misalnya bunyi bel dan kecepatan mouse dapat Anda set menggunakan perintah ini:
$ xset b
$ xset m
zip
Perintah ini akan membuat dan menambahkan file ke dalam file arsip zip. Lihat juga perintah gzip dan unzip.
Diperoleh dari “http://id.wikibooks.org/wiki/Perintah-perintah_dasar”